Model Pariwisata Berbasis Tri Hita Karana: Studi Kasus Pengelolaan Kawasan Luar Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Bali

Author(s)
Ida Bagus Gde Pujaastawa (Departement of Anthropology, Faculty of Humanities, Udayana University, Bali)
I Putu Sudana (Faculty of Tourism, Universitas Udayana, Bali.)
Abstract

This study tries to examine the management model of Kawasan Luar Pura Uluwatu Tourist attraction in Pecatu Village, Bali, one of the popular tourist attractions and is considered to have implications that lead to increasing economic welfare, cultural and environmental sustainability. The purpose of this research is to formulate a tourism attraction management model based on Tri Hita Karana as an alternative model for sustainable tourism development. This research was conducted using an ethnographic approach as a variant of the qualitative approach. Data was collected by using interviews, observation, literature, and document inspection techniques. The findings of this study state that the Tri Hita Karana-based tourist attraction management model makes the three environmental aspects (spiritual, social, and physical) objects as well as subjects of tourism development. In their position as objects, aspects of parhyangan, pawongan, and palemahan function as potential tourist attractions. On the other hand, as a subject, the values of Tri Hita Karana serve as a reference as well as control tourism development policies. This model carries a number of implications in the form of increasing economic welfare, and cultural and environmental sustainability in a sustainable manner.

Keywords
Tri Hita Karana; tourism; management; model; tourist attraction.
Klik untuk membaca artikel penuh
Pdf
References

Andiani, Nyoman Dini, I Made Antara, Wayan Ardika, I Nyoman Sunarta. (2020). “Peran Nilai Hindu Tri Kaya Parisudha dalam Peningkatan Loyalitas Wisatawan terhadap Desa Wisata Pedawa, Bali Utara”. Jurnal Kajian Bali, Vol. 10, No. 02, Oktober 2020. https://doi.org/10.24843/JKB.2020.v10.i02.p12.

Ardika, I Wayan. (2015). Warisan Budaya, Perspektif Masa Kini. Denpasar: Udayana University Press.

Barker, Chris. (2011). Cultural Studies Teori dan Praktik. (Penerjemah: Nurhadi). Bantul: Kreasi Wacana.

Gobyah. I Ketut. (t.t.) Pura Luhur Uluwatu Stana Dewa Rudra. https://www.babad-bali.com/pura/plan/uluwatu. Diakses 10 Juli 2021.

Hamsiati. (2020). “Pengaruh Hospitality Pendekatan Soft Skill Karyawan Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Hotel di Kota Makassar dan Pare-Pare, Sulawesi Selatan”. Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan, Volume 4 Nomor 1, 2020:40-52. https://doi.org/ 10.34013/jk.v4i1.39.

Jaya, Akmal. (2016). “Produksi, Distribusi, dan Kontestasi Wacana Tradisi dan Modernitas dalam Cerpen Leteh Karya Oka Rusmini”. Jurnal Poetika Vol. IV No. 2, Desember 2016 : 107-118. https://doi.org/10.22146/ poetika.17531

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2012). Pedoman Kelompok Sadar Wisata. https://www.kemenparekraf.go.id. Diakses 15 November 2021.

Kristianto, Yohanes. 2016. “Hospitalitas sebagai Alat Kesadaran Muka dalam Interaksi Layanan di Ranah Pariwisata”. LITERA: Jurnal Litera Bahasa dan Sastra. Vol. 2, No. 1. Januari 2016.

Lestiandre, Hanugrah Kristiono. (2017). “Analisis Positioning Pura Uluwatu Sebagai Daya Tarik Wisata di Bali”. Jurnal Kepariwisataan, VOL. 16 NO. 2 (2017). https://doi.org/10.52352/jpar.v16i2.

Miswanto dan Mat Safaat. (2018). “Dampak Pembangunan Industri Pariwisata terhadap Alih Fungsi Lahan (Studi tentang Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau)”. JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Juni 2018, Vol. 20 (1): 45-55. https://doi.org/10.25077/jantro.v20.n1. p45- 55.2018

Mohamed, Eshah Haji dan Katiman Rostam. (2017). “Globalisasi dan Impak Sosial Budaya”. JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Juni 2017. Vol. 19 (1): 33-45. https://doi.org/10.25077/jantro.v19i 1.68

Mudra, I Wayan dan I Made Suparta. (2011). Ornamen Candi Kurung Padu Raksa Bersayap di Pura Luhur Uluwatu. Institut Seni Indonesia Denpasar.

Pardoyo. (1993). Sekularisasi dalam Polemik (Sekapur Sirih : Nurcholis Madjid). Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali:

Piliang, Yasraf Amir. (2011). Dunia yang Dilipat Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Bandung : Matahari.

Pujaastawa, I.B.G. (2004). “Tri Hita Karana : Kearifan Lokal dengan Nilai-Nilai Universal” dalam Tim Pupar UGM (editor). (2004). Wawasan Budaya untuk Pembangunan Menoleh Kearifan Lokal. Yogyakarta : Pilar Politika Kelompok Pilar Media.

Pujaastawa, Ida Bagus Gde. (2017). “Relevansi Nilai Budaya Lokal dalam Mewujudkan Denpasar Sebagai Kota Smart City”. Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Budaya II. Denpasar, 13-14 Oktober 2017.

Pujaastawa, Ida Bagus Gde. (2019). Antropologi Pariwisata. Denpasar : Pustaka Larasan.

Sendra, I Made. (2017). “Membangun Image Bali sebagai Destinasi Religious Tourism: Studi Geneaologi Perjalanan Dharmayatra (Pilgrimage) Danghyang Nirarta ke Bali” dalam Saptono Nugroho, Ni Ketut Arismayanti, dan I Nyoman Sukma Arida (editor). (2017). Tren Pariwisata Milenium Diskursus dengan Alam, Bahasa, Sejarah, dan Pasar. Denpasar : Pustaka Larasan.

Setia, Putu. (2018). Purohito. Tempo.Co. https://kolom.tempo.co. Diakses 13 Juli 2021.

Setyawan, Dwi. (2020). Tat Twam Asi untuk Kehidupan yang Rukun dan Damai. https://diy.kemenag.go.id. Diakses 20 Juli 2021.

Wakhyuningngasih. (2019). Piodalan di Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.

Wena, I Made. (2010). Melayani dalam Konsep Hindu. Dharma Wacana Disampaikan pada Tilem Keulu. https://bphsul-sel.wordpress. com. Diakses 20 Juli 2021.

Wigantara, Agus dan Ida Ayu Suryasih. (2014). “Peranan Desa Adat Pecatu dalam Pelestarian Daya Tarik Wisata Pura Uluwatu di Kabupaten Badung”. Jurnal Destinasi Pariwisata, Vol 2 No 2 (2014). https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2014.v02.i02.p08.

Yastari, Candra. (2015). “Pura Uluwatu di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali (Studi tentang Perkembangan Pura sebagai Destinasi Pariwisata serta Kontribusinya Bagi Pendidikan Sejarah)”. Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol 1, No 2 (2013). http://dx.doi.org/10.23887/jjps.v1i2.1030

Yudasuara. I Ketut. (2015). “Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berbasis Masyarakat di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung”. JUMPA: Jurnal Magiter Pariwisata, Volume 02, Nomor 01, Juli 2015. https://doi.org/10.24843/JUMPA. b2015.v02.i01.p08.

StatisticsStatistik Artikel

Artikel ini sudah dibaca : 1032 kali
Dokumen Pdf sudah dibaca/diunduh : 9 kali