From Beauty to Identity: Cultural Value Betangas Tradition in Sambas Malay Society

Author(s)
Iwan Ramadhan (Universitas Tanjungpura)
Muhammad Agus Hardiansyah (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Yudhistira Oscar Olendo (Universitas Tanjungpura)
Mualimin Mualimin (Sakarya University, Serdivan)
Indra Utama (Malaysia Kelantan University)
Abstract
The purpose this research is to determine the significance of the Betangas tradition's values, meanings, and processions among the Sambas Malay population in West Kalimantan province. The examine method used is a qualitative research method with a descriptive research type. The examine approach employed is qualitative using a descriptive study design. The Betangas tradition is generally carried out when there is a wedding celebration, especially in the Sambas area. The purpose of the Betangas tradition is being replaced by grooming equipment for the bride and groom when approaching the wedding. This is because Betangas have the goal of reducing excessive body odor and cleansing the body of both the bride and groom who will carry out the wedding and the special assumptions of the Sambas people. This study obtained results in the meaning of Betangas as a form of gratitude to Allah Subhanahu Wa Ta'alla for the Sambas Malay community, who are mostly Muslim and as a request for the two bride and groom to live a household life. While the function of the Betangas procession is to reduce sweating and cleanse the body's unpleasant odor caused by human sweat. Generally, the Betangas tradition is carried out for the bride and groom, but it is possible that anyone can carry out this tradition. The Betangas tradition is carried out from generation to generation and is still strong in the Sambas region in the Sambas Malay community as local wisdom that is still alive amidst the currents of globalization.
Keywords
Cultural; Betangas Tradition; Sambas Malay
Klik untuk membaca artikel penuh
PDF
References

Adhimah, Syifaul. “Peran Orang Tua Dalam Menghilangkan Rasa Canggung Anak Usia Dini (Studi Kasus Di Desa Karangbong Rt. 06 Rw. 02 Gedangan-Sidoarjo).” Jurnal Pendidikan Anak 9, no. 1 (2020): 57–62.

Akbar, Reza, and U. Sulia Sukmawati. “Tradisi Kemponan Dan Jappe’ Dalam Masyarakat Melayu Sambas Kalimantan Barat.” Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 15, no. 1 (2019): 01–10.

Andheska, Harry. “Kearifan Lokal Masyarakat Minangkabau Dalam Ungkapan Kepercayaan Rakyat.” BASINDO : jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan pembelajarannya 2, no. 1 (2018): 22–28.

Anindri, M. (2021). “Kajian Nilai Pendidikan Pada Tari Betangas.” Jurnal Pendidikan Tari, 2(1) (2021): 16-30.

Ardianto, Ardianto, Rukmina Gonibala, Hadirman Hadirman, and Adri Lundeto. “nilai pendidikan karakter bangsa dalam tradisi katoba pada masyarakat etnis muna.” Potret Pemikiran 24, no. 2 (2020).

Aslan, Aslan. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Budaya Pantang Larang Suku Melayu Sambas.” Jurnal Ilmu Ushuluddin 16, no. 1 (2017): 11.

Aslan, Aslan, Nahot Tua Parlindungan Sihaloho, Iman Hikmat Nugraha, Budi Karyanto, and Zukhriyan Zakaria. “Paradigma Baru Tradisi €œAntar Ajung†Pada Masyarakat Paloh, Kabupaten Sambas.” IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya 18, no. 1 (2020): 87–103.

Audina, M., Sulissusiawan, A., & Muzammil, A. R. U. “Kosakata Dalam Tradisi Betangas Masyarakat Melayu Desa Sungai Raya Kabupaten Bengkayang: Kajian Semantik.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 10(12). (2022).

Ayudia, edi suryanto dan budhi waluyo. “Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Laporan Hasil Observasi Pada Siswa SMP Ayudia,” 4, no. August (2016): 34–49.

Brata Ida Bagus. “Kearifan BudayaLokal Perekat Identitas Bangsa.” Jurnal Bakti Saraswati. Diakses Pada Hari Minggu 20 Juli 2019. Pukul 00.00 WIB 05, no. 01 (2016): 9–16.

Budi Astuti. “Dokumentasi Tari Tradisional.” resital 11 (2010): 59–68.

Choi, Seongsoo, Inkwan Chung, and Richard Breen. “How Marriage Matters for the Intergenerational Mobility of Family Income: Heterogeneity by Gender, Life Course, and Birth Cohort.” American Sociological Review 85, no. 3 (2020).

Efriani, Efriani, Jagad Aditya Dewantara, Meliya Fransiska, Iwan Ramadhan, and Edy Agustinus. “Eksistensi Adat Dalam Keteraturan Sosial Etnis Dayak Di Kampung Bonsor Binua Sakanis Dae.” Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum 6, no. 1 (2021).

Mentari, G., & Yuhaswita, Y. “The Spread of ‘Tradisi Mandi Uap’ as a Track Identification of Spices in Indonesia.” Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE), 4(1), (2022): 40-50.

Fakhrurrozi, H., Mashuri, S., Haeba, I. D., & Khoirotun, U. “Sakaya: Balia Tradition Transformation in The Kaili Tribe Community of Palu, Central Sulawesi.” El Harakah 24(2), (2022): 175.

Frye, Margaret, and Jenny Trinitapoli. “Ideals as Anchors for Relationship Experiences.” American Sociological Review 80, no. 3 (2015).

Hasan, Nor, and Edi Susanto. “Symbolic Function And Meaning Of Ontalan Tradition In Maduranese Wedding.” El Harakah (Terakreditasi) 21, no. 2 (2019).

Hindaryatiningsih, Nanik. “Model Proses Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Lokal Dalam Tradisi Masyarakat Buton.” Sosiohumaniora 18, no. 2 (2016): 108–115.

Jumiliani, J., Fatmawati, F., & Ramadhan, I. “Analisis Solidaritas Sosial Mekanik PAda Etnis Madura Dan Melayu Di Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 10(3) (2019).

Junaidi, Heri. “Ibu Rumah Tangga: Streotype Perempuan Pengangguran.” An Nisa’a 12, no. 1 (2017): 77–88.

Kaawoan, Johannis E, and Dkk. “Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pembuatan Peraturan Desa.” Politico 9, no. 4 (2020).

Kartika, V L & Risa. “Tradisi Rias Pengantin Dalam Adat Pernikahan Masyarakat Melayu Sambas Di Desa Sekura Tahun 1972-2018.” … , Budaya, Adat, Sejarah) Journal of Religious … 3, no. 1 (2020).

Kokoda, Masyarakat, and D I Kota. “Jurnal Noken , Volume 4 ( 1 ) Halaman 23-33 2018” 4, no. 1 (2018): 23–33.

Kurnia, Sri, Sisilya Saman, and Agus Syahrani. “Leksikon Budaya Dalam Tradisi Antar Ajong Pada Masyarakat Melayu Sambas.” Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 7, no. 9 (2018): 1–8.

Kusumawardani, Ida. “Makna Simbolik Tari Sontoloyo Giyanti Kabupaten Wonosobo” 2, no. 1 (2013): 1–8.

Latifah, Ana. “Kepercayaan Masyarakat Terhadap Upacara Tradisi Satu Sura Di Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.” Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2014.

Muzaiyanah. “Jenis Makna Dan Perubahan Makna.” Wardah 13, no. 2 (2012): 146.

Nahak, Hildgardis M.I. “Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi.” Jurnal Sosiologi Nusantara 5, no. 1 (2019): 65–76.

Nur Bintari, Pramudyasari, and Cecep Darmawan. “Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan Dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong.” Jurnal Pendidikan Ilmu SosiaL 25, no. 1 (2016).

Palar, Miranda Risang Ayu, Dadang Epi Sukarsa, and Ahmad M. Ramli. “Indonesian System of Geographical Indications to Protect Genetic Resources, Traditional Knowledge and Traditional Cultural Expressions.” Journal of Intellectual Property Rights 23, no. 4–5 (2018): 174–193.

Pratami, Dias, Ervizal A. M. Zuhud, Rachmad Hermawan, And Dan Rusmin Tumanggor. “Keanekaragaman Tumbuhan Untuk Bahan Betangas ( The Diversity of Plants for Berangas Materials ).” Media Konservasi Vol. 22 No. 1 April 2017: 87-91 22, no. 1 (2017): 87–91.

Ramadhan, Iwan; Firmansyah, Haris; Wiyono, Hadi. Kearifan Lokal Dan Kajian Etnis Di Kalimantan Barat. Lakeisha, 2022.

Ramadhan, I. “Keberagaman Etnis Madura Di Kalimantan Barat Madura Ethnic Diversity In West Borneo.” Proyeksi: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 26(2) (2021).

Ramadhan, Iwan, Agus Sastrawan Noor, and Supriadi. “Asimilasi Perkawinan Arab-Melayu Kampung Arab Kelurahan Dalam Bugis Pontianak.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 4, no. 4 (2015).

Ramadhani, S., Asyifa, S., Prayogi, M. I., Pulungan, R. A., & Syahriza, R. “Eksistensi Ta’awun Pada Serikat Tolong Menolong (STM) Di Dusun II Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang.” Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan 6(1) (2022): 1–24.

Razali, Safwan. “Gambaran Masyarakat Melayu Tradisional Dalam Syair Putera Mahkota.” Jurnal Melayu 17, no. 2 (2018).

Roberto dan Agustinus Putro. “Meningkatkan Persiapan Ruang Muat Pada Kapal Mv. Lumoso Surya Untuk Kelancaran Pengoperasian Kapal.” Diploma Thesis, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang., 2018.

Sanusi, Ihsan. “Globalisai Melayu: Peluang Dan Tantangan Membangun Identitas Melayu Dalam Konteks Modernitas.” Khazanah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam (2017).

Saputra, Legi. “Peran Tokoh Masyarakat Dalam Melestarikan Tradisi Saprahan Di Desa Pusaka Kecamatan Tebas.” Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 1, no. 69 (1967): 5–24.

Sari, Renida. “Tradisi Betangas Bagi Calon Pengantin Perempuan Sebelum Pernikahan Di Desa Tanjung Bojo Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi,” 2019.

Sidiq, Umar, and muhammad Miftachul Choiri. Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan. ponorogo: CV. Nata Karya, 2019.

Sindi Yuniar M. Basri, Iskandar Syah. “Betangas Pada Adat Perkawinan Masyarakat Palembang Di Desa Payakabung Kecamatan Indralaya Utara.” FKIP Unila, no. 01 (2018): 12.

Siregar, Leonard. “Antropologi Dan Konsep Kebudayaan.” Jurnal Antropology Papua 1, no. 1 (2000): 1–33.

Sulistyoko, Arie, and Anwar Hafidzi. “Tradisi Maantar Patalian Pada Perkawinan Masyarakat Adat Banjar Kalimantan Selatan (Telaah Antropologis Dan Sosiologis).” An-Nuha : Jurnal Kajian Islam, Pendidikan, Budaya dan Sosial 7, no. 1 (2020).

Tankard, Margaret E., and Elizabeth Levy Paluck. “Norm Perception as a Vehicle for Social Change.” Social Issues and Policy Review 10, no. 1 (2016).

Tindarika, Regaria, and Iwan Ramadhan. “Kesenian Hadrah Sebagai Warisan Budaya Di Kota Pontianak Kalimantan Barat.” Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 7, no. 3 (2021).

Wagiran. “Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya).” Jurnal Pendidikan Karakter, no. 3 (2012): 120801.

Wiryawan, Hadi. “Tradisi Moing Ke Kuburan Pada 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri Di Desa Simpang Empat, Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas.” Journal of Islamic Discourses 3, no. 2 (2021): 304–318.

Wiyono, Hadi, and Iwan Ramadhan. “Pergeseran Tradisi Belalek Dalam Budaya Bertani Masyarakat Melayu Sambas.” Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 17, no. 1 (2021).

Yuhana, Asep Nanang, and Fadlilah Aisah Aminy. “Optimalisasi Peran Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Konselor Dalam Mengatasi Masalah Belajar Siswa.” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, no. 1 (2019).

StatisticsStatistik Artikel

Artikel ini sudah dibaca : 214 kali
Dokumen PDF sudah dibaca/diunduh : 8 kali