Ungkapan Kemarahan Masyarakat Etnis Pasemah Bengkulu: Kajian Tradisi Lisan Sebagai Sarana Kontrol Sosial

Author(s)
Fitra Youpika (Universitas Bengkulu Universitas Pendidikan Indonesia) Orcid ID Google Scholar or Scopus ID
Tedi Permadi (Universitas Pendidikan Indonesia) Orcid ID Google Scholar or Scopus ID
Sumiyadi Sumiyadi (Universitas Pendidikan Indonesia) Orcid ID Google Scholar or Scopus ID
Dadang Sunendar (Universitas Pendidikan Indonesia) Orcid ID Google Scholar or Scopus ID
Abstract
This research is a study of cultural expressions (oral traditions) which aims to describe traditional expressions of the Pasemah Bengkulu ethnicity as a means of social control in society. The research method used is a descriptive ethnographic approach. The research data is in the form of traditional expressions of the Pasemah Bengkulu ethnic community which were obtained through observation and or recording from a number of informants intentionally or not. The research procedure follows the steps proposed by Spradley (1997). The results of the study are seen from the meaning, communication situations, speakers of the other party, and ways of expressing anger. Expression of anger is a means to express feelings of annoyance, disappointment, and dislike. Expressions of anger can be a means of therapy for speakers and interlocutors for the emotions they experience and are one of the cultural images of the Pasemah Bengkulu ethnic community. In addition, the expression of anger is also a form of social control for society as well as a recorder of taboo vocabulary.
Keywords
Socio-cultural; folklor; tradisi lisan
Klik untuk membaca artikel penuh
PDF
References

Anggraini, M., Solfema, S., & Ismaniar, I. (2018). Hubungan antara kontrol sosial masyarakat dengan perilaku sosial anak usia dini. KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 6(1), 65-78. https://doi.org/10.24036/kolokium-pls.v6i1.7

Brunvand, Jan Harold. (1968). The Study of Folklore: An Introduction. New York. W.W. Norton and Co. Inc.

Chintya K. (2014). Etnolinguistik: Ungkapan Tradisional Jawa. Laporan Penelitian: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Costello, B. J., & Laub, J. H. (2020). Social control theory: The legacy of Travis Hirschi's causes of delinquency. Annual Review of Criminology, 3, 21-41.

Hadiyanto dan Wulandari S. (2018). Traditional Discussion Of The Kerinci Community: Study Of Forms and Meaning. Jurnal Ilmu Humaniora, 2 (2), 229-252. https://dx.doi.org/10.22437/titian.v2i02.5802

Ismawati. (2014). Analisis Makna dan Fungsi Dalam Ungkapan Tradisional pada Masyarakat Sasak Desa Kediri Serta Kaitannya dengan Nilai-Nilai Pendidikan. Laporan Penelitian: Universitas Mataram.

Mujinem. (1993). Fungsi Folklor Lisan (Ungkapan Tradisional) dalam Kehidupan Orang Jawa. Jurnal Cakrawala: XII (3), 33-46. https://dx.doi.org/10.21831/cp.v3i3.8988

Rifa’i, dkk. (2022). Interaksi Etnik Lokal dan Pendatang: Studi Tentang

Perubahan Struktur Keluarga di Kota Bengkulu. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 24(1), 100-108. https://doi.org/10.25077/jantro.v24.n1.p100-108.2022

Saktiar K. (2016). Nilai-Nilai Ungkapan Tradisional Masyarakat Ciacia di Kabupaten Buton. Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) FKIPUHO,1(2).

Sihwatik. (2017). Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna Ungkapan Tradisional Wacana Sorong Serah Aji K. Rama di Kabupaten Lombok Barat dan Relevansinya dalam Pembelajaran Mulok di SMP. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 3 (1), 93-103. https://doi.org/10.22225/jr.3.1.99.93-103

Soedarsono, dkk. (1986). Kesenian, Bahasa, dan Folklor Jawa. Yogyakarta: Javanologi.

Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sudaryat, Yayat., dkk. (2013). Nilai Pendidikan Karakter dan Moral Bangsa dalam Ungkapan Tradisional Sunda. Penelitian Penguatan Kompetensi. UPI, Bandung.

Widiyarto, S., Sunendar, D., Sumiyadi, S., & Permadi, T. (2023). Pengenalan Sastra untuk Siswa Taman Kanak-kanak (Studi Kasus pada Tradisi Gawai Dayak). Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 467-478. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i1.3796

Youpika, F. (2015). Nilai Pendidikan Karakter Cerita Rakyat Masyarakat Suku Pasemah Bengkulu dan Relevansinya sebagai Materi Pembelajaran Sastra di SD. Tesis S2. Universitas Negeri Yogyakarta.

Youpika, F., & Zuchdi, D. (2016). Nilai Pendidikan Karakter Cerita Rakyat Suku Pasemah Bengkulu dan Relevansinya sebagai Materi Pembelajaran Sastra. Jurnal Pendidikan Karakter, 7(1). https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.10731

StatisticsStatistik Artikel

Artikel ini sudah dibaca : 425 kali
Dokumen PDF sudah dibaca/diunduh : 9 kali