_001.jpg)
Hide
Show all
Email this article Rural Tourism Development: Rumah Gadang As A Homestay In Traditional Village Of Nagari Sijunjung A Commodification
Author(s)
Ermayanti Ermayanti (Andalas University)Edi Indrizal (Universitas Andalas)
Ade Irwandi (Universitas Andalas)
Edi Indrizal (Universitas Andalas)
Ade Irwandi (Universitas Andalas)
Abstract
The purpose of this paper is show that the commodification process that occurs in the Sijunjung Traditional Village to support the development of rural tourism. The process of commodification can be seen in the utilization of the Rumah Gadang as a place to stay (homestay) for visitors. Rumah Gadang for the Minangkabau people is not just a place to live but a cultural space and symbol. So that if it is made into a homestay it will create a dilemma, on the one hand, the Rumah Gadang needs to be maintained as a distinctive Minangkabau cultural monument and on the other hand, the tourism aspect can have an economic impact on the Sijunjung community. It is this dualism of Rumah Gadang as a cultural product and a tourism product that results in commodification to develop tourism in rural areas. The method used is a thorough observation of the Rumah Gadang and interviewing the residents and Ninik Mamak (traditional ruler) as members of the tribe that owns the Rumah gadang. A total of 15 Rumah Gadang have become homestays under the auspices of BCA bank CSR and are managed by the Nagari Sijunjung Traditional Village Management Agency (BP). Apart from that, Rumah Gadang still functions as a place and space for the social and cultural activities of the Sijunjung people. So that the values and norms that exist in the Rumah Gadang as a symbol of Minangkabau culture continue to run and through homestays, the Sijunjung community can get additional economic benefits from the tourism sector.
Keywords
Commodification; Rumah Gadang; Rural Tourism Development; Sijunjung Traditional Village
Klik untuk membaca artikel penuh PDF
References
Adrin, T. (2015). Eksistensi Rumah Gadang Pada Masyarakat Minangkabau (Studi: Perkampungan Adat Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat [Skripsi]. Universitas Andalas.
Alfarizi, R. (2019). Upaya dan Kendala Dalam Pengembangan Pariwisata di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung [Skripsi]. Universitas Andalas.
Amril, F. (2018). Management of Cultural Heritage sites: A case study of Perkampungan Adat Nagari Sijunjung. In Cultural Dynamics in a Globalized World (pp. 623–630). Taylor & Francis Group.
Creswell, W. J. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih diantara Lima Pendekatan. Pustaka Pelajar.
Ermayanti, Indrizal, E., Nurti, Y., & Irwandi, A. (2022). Museum Hidup: Perkampungan Adat Nagari Sijunjung Dalam Kancah Industri Pariwisata. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(3), 1950–1957. https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i3.2834
Hall, D. R., Kirkpatrick, I., & Mitchell, M. (2005). Rural Tourism and Sustainable Business. Cromwell Press.
Hasan, M. F., Fadhil, I., Fahmid, M. M., & Ahmad, T. (2022). Impact of the European Union Regulations on Indonesian Oil Palm Smallholder Farmers. International Journal of Oil Palm, 5(1), 1–15. https://doi.org/10.35876/ijop.v5i1.69
Hidajat, R., Pujiyanto, P., Suprihatin, E., Hasiymy, DP. M. A., & Jamnongsarn, S. (2022). Communication Presentation of Indonesian Identity Figures at the Ramayana Ballet at Prambanan. PERSPEKTIF, 11(4), 1242–1249. https://doi.org/10.31289/perspektif.v11i4.7883
Iqbal, M. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Melalui Konsep Community Basd Tourism dan Sustainable Tourism. At Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 2(1), 9–27.
Kamarusdiana, K. (2019). Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat Dan Budaya. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 6(2), 113–128. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v6i2.10975
Kartika, N., Dienaputra, Reiza. D., Machdalena, S., & Nugraha, A. (2022). Cultural Based Tourism in Cirebon: A Study Commodification in Cultural Tourism. Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 24(3), 362–370. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v24i3.33432
Maunati, Y. (2001). Komodifikasi Budaya Dayak Dalam Konteks Industri Pariwisata di Kalimantan Timur. Simposium dan Lokakarya Internasional II, Padang.
Minawati, R. (2013). Komodifikasi: Manipulasi Budaya Dalam (Ajang) Pariwisata. Jurnal Ekspresi Seni, 15(1), 117–127.
Novianti, Y. (2020). Tranformasi Nilai Budaya di Kawasan Seribu Rumah Gadang Pada Etnis Minangkabau di Kabupaten Solok Selatan. JBS (Jurnal Berbasis Sosial), 1(2), 43–49. https://jurnal.stkipalmaksum.ac.id/index.php/jbs
Picard, M. (2006). Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Pitana, I. G., & Dirata, S. I. K. (2019). Pengantar Ilmu Pariwisata. CV. Andi Offset.
Pokja Pengembangan dan Pemanfaatan. (2020). Pengembangan Potensi Kawasan Perkampungan Adat Padang Ranah Kabupaten Sijunjung-Provinsi Sumatera Barat. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat.
Rahmaini, I. S. (2019). Transformasi Sosial Kawasan Wisata Adat Saribu Rumah Gadang: Analisis Figurasi Sosial Nobert Elias. Membangun Kemandirian bangsa Melalui Kolaborasi Riset dan Inovasi Dalam Dunia Pendidikan, 125–134.
Rauf, A., & Eriyanti, F. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Nagari Sijunjung Melalui Pemanfaatan Rumah Gadang Sebagai Tempat Penginapan Wisatwan Geopark Silokek. Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, 2(3), 172–180.
Setyowati. (2006). Etnografi Sebagai Metode Pilihan Dalam Penelitian Kualitatif di Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 10(1), 35–40.
Soldić Frleta, D., & Đurkin Badurina, J. (2019). Factors Affecting Residents’ Support For Cultural Tourism Development. 5, 641–653. https://doi.org/10.20867/tosee.05.13
Spradley, P. J. (2006). Metode Etnografi. Tiara Wacana.
Sugiharta, S., Amril, F., & Sutihat, A. (2018). Perkampungan Adat Padang Ranah dan Tanah Bato Nagari Sijunjung Yang Tersisa Dari Kejayaan Pemukiman Minangkabau. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintahan Sijunjung.
Syafrini, D., Nurlizawati, & Amelia, L. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Homestay Berbasis Komunitas Lokal di Desa Wisata Nagari Sungai Pinang Pesisir Selatan Sumatera Barat. ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2), 459–464. https://doi.org/10.24036/abdi.v4i2.397
Syhamtono, B., Maming, R., & Wahida, A. (2023). Pengelolaan dan Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat Dalam Meningkatkan Pendapatan. JESYA: Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah, 6(1), 638–648. https://doi.org/https/doi.org/10.36778/jesya.v6i1.966
Syobrial. (2017). Potensi Perkampungan Adat Sijunjung Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupayten Sijunjung [Skripsi]. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Tharu, D. (2023). Rural Tourism Development: A Case of Homestays at Tharu Community in Nepal. AJMESC, 3(1), 4769.
Tou, H. J., Noer, M., & Helmi. (2022). Sustainable pilar of Rural Tourism Development. JURNAL REKAYASA, 12(1), 47–58. https://doi.org/10.37037/jrftsp.v12i1.129.
Statistik Artikel
Artikel ini sudah dibaca : 323 kaliDokumen PDF sudah dibaca/diunduh : 6 kali
