BILOU DAN TANTANGAN MENGKONSERVASINYA DI MENTAWAI: Sebuah Tinjauan dari Perspektif Sosial Budaya

Author(s)
Edi Indrizal (Jurusan Antropologi FISIP Unand)
Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah essai ilmiah berisi pokok-pokok pemikiran tentang perlunya mengakomodasi perspektif sosial budaya dalam upaya pelestarian bilou (Hylobates klossii) di Kepulauan Mentawai. Penulis bermaksud menunjukkan perlunya pendekatan terpadu, meliputi  persepektif sosial budaya dalam rangka pembangunan konservasi bilou. Di satu sisi secara internal persepsi dan pemanfaatan bilou dalam kehidupan tradisional orang Mentawai erat kaitannya dengan sistem kepercayaan, adat istiadat dan kebiasaan hidup suku asli Mentawai sendiri. Di sisi lain orang Mentawai juga dihadapkan dengan berbagai bentuk kemasan modernitas yang dipromosikan dan bahkan mungkin didesakkan “pihak luar”. Di tengah-tengah ancaman kepunahan bilou di Kepulauan Mentawai dewasa ini, maka amatlah penting memetik pembelajaran dari kearifan lokal setempat dan menyeleksinya untuk dijadikan bagian dari penedekatan dan intrumen terpadu pelestarian bilou. Sebagaimana juga penting meninjau ulang berbagai bentuk promosi modernitas dan intervensi pembangunan yang selama ini kontra-produktif terhadap tujuan konservasi bilou, meliputi perlunya regulasi baru dan penegakan hukum yang lebih konsekuen.

Keywords
Bilou; Kepulauan Mentawai; Kearifan lokal; Pelestarian
Klik untuk membaca artikel penuh
pdf (Bahasa Indonesia)

StatisticsStatistik Artikel

Artikel ini sudah dibaca : 1034 kali
Dokumen pdf (Bahasa Indonesia) sudah dibaca/diunduh : 128 kali