Peran Kaum Perempuan Dalam Industri Kerajian Gerabah Di Desa Banyumulek, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Author(s)
deshinta vibriyanti (Pusat Penelitian Kependudukan - LIPI)
Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji peran perempuan dalam industri kerajinan gerabah di Desa Banyumulek, Lombok Barat, NTB. Dalam tatanan hidup masyarakat desa Banyumulek, gerabah bukan hanya sekedar industri kerajinan rumah tangga yang menjadi penggerak ekonomi keluarga. Lebih dari itu, gerabah adalah identitas sosial budaya masyarakat setempat yang diperoleh turun temurun dari leluhur. Studi ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan obeservasi serta beberapa kajian literatur yang terkait.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan adalah pelaku utama industri kerajinan gerabah di desa Banyumulek. Sekitar 80 persen proses kegiatan industri dilakukan oleh kaum perempuan. Selain merupakan keahlian turun temurun yang diwariskan kaum ibu kepada anak perempuannya sejak kecil, keterampilan membuat gerabah juga sekaligus sebagai strategi ekonomi bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Banyaknya perempuan yang berstatus janda atau hidup terpisah dengan suami yang bekerja ke luar negeri sebagai TKI, mendorong perempuan desa Banyumulek untuk menekuni profesi sebagai pengrajin gerabah. Dalam pandangan masyarakat setempat, membuat gerabah adalah pekerjaan perempuan. Jika seorang laki-laki/suami membuat gerabah, mereka dijuluki banci (laki-laki yang cenderung feminin). Oleh karena itu dibutuhkan usaha dalam merubah cara pandang masyarakat lokal terkait pembagian kerja dalam usaha industri kerajinan gerabah ini. Usaha tersebut dapat berupa pendekatan, pendampingan dan sosialisasi dari berbagi stakeholder dalam meningkatkan partisipasi kaum laki-laki.

Keywords
peran, perempuan, gerabah
Klik untuk membaca artikel penuh
Pdf (Bahasa Indonesia)
References

Atmadja, M.K. 1991. Perjalanan Seni Rupa Indonesia: Dari Zaman Prasejarah Hingga Masa Kini. Bandung. Panitia Pameran KIAS

Bakker, SJ. 1983. Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar. Jakarta. Kanisius.

Berata, M dan Muka, P. 2011. Gerabah Banyumulek Satu Tinjauan Budaya. Laporan Penelitian ISI Denpasar, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional, 2010. http://repo.isi-dps.ac.id/756/1/banyumulek-bab1.pdf. (diakses tanggal16 September 2014)

Holmes dan Jones, 2010. Rethinking Social Protection Using A Gender Lens. Working paper no. 320. London. ODI.

Kartodirdjo, Sartono dkk,. 1997. Sejarah Nasional Indonesia. Jilid I. Jakarta. Depdikbud.

McKinnon, Jean. 1996. Vessels of Life: Lombok Earthenware. Bali. Saritaksu.

Mudzhakar, Antho, dkk. 2001. Wanita Dalam Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press.

Soedarso. 2006. Trilogi Seni: Penciptaan, Estetika, dan Kegunaan Seni . Yogyakarta. BP ISI

Soegondho, Santoso. 1995. Tradisi Gerabah di Indonesia: Dari Masa Prasejarah Hingga Masa Kini . Jakarta. Himpunan Keramik Indonesia

Soetrisno, Loekman. 1997. Kemiskinan, Perempuan, dan Pemberdayaan. Yogyakarta. Kanisius.

Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta. Rajawali.

Sukardi, Lalu. 1997. Analisis Ekonomi Peran Ibu Rumah Tangga Pada Industri Kerajinan Gerabah di Pulau Lombok. Bogor. Institute Pertanian Bogor.

Vincentelli, Moira. 2006. Women Potters: Transforming Tradition. Rutgers University Press. New Jersey. USA.

StatisticsStatistik Artikel

Artikel ini sudah dibaca : 2651 kali
Dokumen Pdf (Bahasa Indonesia) sudah dibaca/diunduh : 375 kali